Buku Komik mencoba meracuni pikiran Anak

Diposting oleh Saepul Rohman on Kamis, 29 April 2010



Kemarin, seperti biasa saya harus melaksanakan tugas saya sebagai seorang pengajar bahasa Inggris di Taman Bacaan UPIT di Desa Loreh Kecamatan Malinau selatan Kab. Malinau Kalimantan Timur, sebuah rutinitas yang sangat menyenangkan buat saya, bisa berbagi dan ikut serta dalam pembangunan SDM di perbatasan Indonesia.
Kegiatan belajar di Taman Bacaan terrsebut biasanya dimulai dari jam 2 siang dan selesai jam 4 sore, seperti biasa, saya pun masuk keruangan yang di khususkan untuk para pengajar dan pengelola taman bacaan tersebut. Hari itu, taman bacaan mendapatkan tambahan buku-buku bacaan baru buat anak-anak, menyenangkan rasanya, anak-anak memperoleh tambahan ilmu.
Saya pun bersama 2 orang pengelola taman bacaan mengemasi buku-buku tersebut dengan plastic buku supaya bukunya tahan lama. Ketika saya memeriksa buku-buku tersebut satu persatu, saya pun kaget ketika melihat dua buah buku komik berjudul GEN 13, perhatian sayapun teralih ke 2 buku tersebut, sebuah buku yang menarik dengan gambar dan warna yang mencolok, menarik sekali jika anak-anak melihatnya.
Ada satu hal yang membuat saya posting dengan judul “komik meracuni pikiran anak-anak”. Tampilan yang menarik dari komik GEN 13 , ternyata hanyalan kemasan untuk memanjakan anak-anak, tapi jika kita perhatikan baik isi dari komik tersebut, kita akan melihat sebuah komik dengan balutan gambar-gambar sexy setengah telanjang dalam bentuk kartun hentai, dan di bumbui dengan cerita yang hanya pantas menjadi bacaan 18 tahun keatas.

Terkejut sekaligus ada perasaan kesal ketika saya menyaksikan semua itu, saya pun bertanya dalam hati untuk apa komik tersebut dibuat dan ditujukan untuk anak-anak? Namun kita dapat berpendapat bahwa semua itu dilakukan untuk ,meracuni generasi muda bangsa, karena buku tersebut merupakan buku yang dibuat orang barat dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
Pemerintah gencar untuk melabeli semua tontonan di televisi, seperti BO (bimbingan orang tua) DW (Dewasa) dan lain-lain. Sebuah anjuran yang baik agar orang tua dapat memperhatikan tontonan anak-anak, lalu dimana label tersebut dalam komik? Saya tidak melihat hal itu, saya pikir pemerintah harus lebih aktif dalam penerbitan sebuah buku, apalagi buku untuk anak-anak. Selain itu perlu peran aktif dari semua pihak baik orang tua ataupun guru dalam memilih bacaan yang baik untuk anak-anak.
Pada dasarnya membaca adalah hal yang baik, bahkan berbagai pihak sedang gencar mencanangkan gerakan untuk membaca, tapi jika bacaan tersebut tidak mendidik dan malah meracuni pikiran anak-anak, apa jadinya generasi muda kita. Mudah-mudahan postingan ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk membina generasi muda yang lebih baik. Silahkan anda memberikan komentar anda untuk postingan ini. Terima kasih.

{ 2 komentar... read them below or add one }

sept dayken mengatakan...

that type of book is not suitable to be read by children because, usually children will act based on what they have read or seen. so, that kind of books should be banned!

saepul mengatakan...

SETUJU BGT LAH..... SAy No To Gen 13 :D :D :D

Posting Komentar