Home » BERBAGI CERITA » PENGALAMAN DAN PESAN DARI MASA DEPAN
PENGALAMAN DAN PESAN DARI MASA DEPAN
Diposting oleh Saepul Rohman on Minggu, 18 April 2010
Aku hidup ditahun 2070, aku berumur 50 tahun tapi sudah seperti berumur 85 tahun, aku mengalami banyak masalah kesehatan terutama ginjal, karena aku sangat sedikit minum air putih. Aku pikir tidak hidup lama lagi, sekarang, aku adalah orang paling tua dilingkunganku.
Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun, semua sangat berbeda. Masih banyak pohon dan tanaman hijau di sekitar kami, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya. Sekarang kami hanya bisa membersihkan diri dengan handuk sekali pakai yang dibasahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan setiap perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut kami untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobil dengan langsung menyemprotkan air dari ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya kalau dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat dulu ada pesan yang selalu mengatakan : “ BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA”. Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis, karena persediannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan, dan air di bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali habis dan kering.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industry mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mengalami peningkatan yang dramatic. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air setiap harinya. Banyak orang-orang yang menjarah air ditempat yang sepi, 80% makanan adalah makanan sintesis. Sebelumnya rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas per hari. Sekarang aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.
Sejak air menjadi barang yang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti masa lampau, karena tidak ada air.
Manusia dijaman kami kelihatan menyedihkan, tubuh sangat lemah, kulit pecah-pecah akibat dehidrasi, ada banyak koreng dan luka karena banyak terpapar sinar marahari, karena lapisan ozon dan atmosfir semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti sudah berusia 40 tahun.
Para ilmuan telah banyak melakukan penelitian dan investigasi, tetapi tidak dapat menemukan jalan keluarnya. Manuasia tidak dapat membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen berkurang, yang membuat berkurangnya kemampuan intelegensi generasi yang akan datang. Morphology manusia mengalami perubahan, yang menghasilkan anak-anak dengan masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup, 137 m3 per orang per hari (31,102 galon). Bagi siapa yang tidak membayar pajak ini, akan dikeluarkan dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan paru-paru mekanik berkekuatan tenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia “dikawasan ventilasi” tidak berkualitas baik, tapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernapas. Umur hidup manusia rata-rata hanya 35 tahun.
Beberapa Negara masih mempunyai pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga ketat pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas dan permata. Disini, ditempatku tidak ada lagi pohon, karena sangat jarang turun hujan. Kalupun hujan itu adalah hujan asam. Tidak dikenal lagi adanya musim, perubahan iklim secara global terjadi abab ke 20 akibat efek rumah kaca, polusi, dan penebangan hutan tapi tidak dilakukan penanaman kembali. Kami telah diperingatkan sebelumnya tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli.
Ketika anak perempuanku bertanya bagaimana keadaan ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asiknya bermain air, memancing disungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.
Kemudian dia bertanya “Ayah kenapa tidak ada air lagi sekarang?” aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. Aku tidak dapat menyembunyikan rasa bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan dengan serius pesan-pesan pelestarian….. dan banyak orang lain juga.
Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak seorangpun mau melakukannya. Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya. Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir.
Aku berharap dapat kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi….. pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet Bumi ini!!!
Bantulah aku memperbaiki semuanya. Sebarkan surat ini agar semua orang mengerti tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Silahkan anda Copy paste dan posting di blog atau website anda, atau mungkin hanya sekedar pesan di Facebook, tapi apapun yang anda lakukan kelak anak cucu kita akan berterima kasih kepada kita, karena mereka masih merasakan apa yang kita rasakan saat ini.
Sumber tulisan : CRONICA DE LOS TIEMPOS MAGAZINE TAHUN 2002
Translater : Yuliana Sulianty tahun 2007
Ditulis dan di edit kembali : UPIT AND THIO GO GREEN (Caring for Nature and save the Earth)
Label:
BERBAGI CERITA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar